Kisah di Balik daun Pandan (Foto Bercerita )




Setiap orang pasti memiliki kisah hidupnya masing-masig dan pasti menjadi suatu cerita seru jika setiap kisah tersebut di tuliskan,

Setiap hidup seseorang pasti melewati babak yang harus dijalani dari masa waktu balita, remaja dan dewasa yang pada akhirnya menjadi tua dan cerita akan habis ketika seseorang sudah meninggalkan dunianya.


Setiap babak memiliki ceritanya sendiri entah cerita sedih ataupun cerita bahagia,  Bersyukurnya aku terlahir dar keluarga yang bahagia dengan orang tua yang sangat duper luar biasa.  Mendidik anaknya dengan integritas penuh.   Dan aku sebagai anak yang paling bontot tentu memiliki previlege yang beda dengan kakak-kakakku.  Aku terlihat yang paling dekat denga orang tua meski kakakku yang lain juga dekat.  Kami semua anaknya sebenarnya tidak pernah di bedakan dalam hal apapun.  Apa yang dimiliki kakak tertua pasti aku juga  memilikinya.  Semua hal di buat sama, dan kasih sayang yang sama.

Dalam kehidupan keluarga kami tak pernah memiliki masalah yang sangat besar yang membuat beban buat keluarga.  Atau sebenarnya kami punya masalah tetapi karena kami menanggungnya bersama terkesan masalah jadi ringan =.

Saat ini aku sudah memiliki keluargaku sendiri, tentu role model yng aku gunakan dalam kehidupan keluargaku meniru yang orang tuaku lakukan karena bagiku orang tuaku adalah role model yang baik dalam membina keluarga dan mereka punya cara yang keren dalam mendidik anak-anaknya,

Ketika aku memiliki keluarga sendiri dan tinggal di kota yang auh dari keluarga tentumerasakan ada sesuatu yang berbeda.  Aku yang dekat dengan keluarga setelah lulus kuliah memutuskan untuk tinggal di kota yang berbeda untuk bekerja.  Sempat membuat orang tua kecewa karena mereka berpikir sebagai anak yang terakhir aku akan menjadi anak penjaga orang tua.  Tapi akhirnya mereka memilih untuk melepasku menggapai mimpi di kota lain. Meski demikian waktu berkunjung ke rumah orang tua menjadi agenda yang paling menyenangkan buatku.

Sampai akhirnya pandemi Covid-19 mulai menguasai negeri ini,  Banyak hal yang biasa dilakukan tidak bisa lagi dikerjakan termasuk mengunjungi orang tua,  Hanya bisa bertemu dengan cara virtual.  Tentu kerinduan belum bisa tersampaikan sampai sempat memaksakan diri mudik karena sudah setahun menahan rasa rindu.  

Ketika ketemu kampung halamn tentu semua nostalgia dan memory mulai menari di kepala. Ada banyak kenangan di rumah orang tua,  Semua benda yanga ada menyisakan cerita yang bisa jadi kenangan

Rumah yang asri yang ditumbuhi beberapa tanaman menjadi fokus perhatianku,  Sejak pandemi aku membuat suatu kegiatan untuk menjadi pengalihan dari rutinitas dengan menanam bunga di teras yang minimalis.  Melihat tanaman yang tertata apik di halaman rumah tentu membuatku ingin memiliki beberapa tanaman itu.  Aku hanya mengatakan ingin punya tanaman pandan pada ayahku.  Ayah yang rajin merawat tanaman-tanaman itu,  Aku mengatakan jika nanti bisa mudik kembali aku ingin membewa 1 tanaman pandan yang ada.

Waktu berjalan dengan cepat,  Pandemi sudah hampir 2 tahun tanpa ada banyak perubahan.  Semakin merajalela dan sudah menghabiskan hampir 1/4 populasi manusia.  Aku hanya bisa melihat di media sosial banyaknya korban dari pandemi ini.  Rutinitas bertemu dengan orang tua masih kulakukan meski tidak tiap hari,

Sampai pada suatu pagi keponakan mengabarkan ayahku sakit dan harus dibawa ke RS terdekat,  aku masih tidak bisa banyak membantu karena pekerjaan yang padat dan adanya kebijakan PPKM yang harus dijalankan tak bisa membuatku segera pulang menemani ayah yang sakit,  Aku hanya bisa berdoa.

Sore hari yang hectic kudapatkan kabar dari kakak kalau ayah sudah dipanggil Tuhan,  Hatiku hancur, sakit rasanya mendengar itu,  Ayah orang yang kuat, orang yang suka berjuang demi orang-orang yang dikasihinya sudah harus menghembuskan nafas terakhirnya dengan cara yang amat sederhana.  Ayah hanya memejamkan mata seperti orang yang sedang ingin tidur, tetapi ayah tak pernah lagi membuka matanya,  Ayah meninggalkan kami tanpa pesan apapun.  Kami semua menangis, kami kehilangan sosok yang bisa menjadi kekuatan kami saat ini.  Sosok yang selalu kami banggakan karena integritasnya. 

Serangkaian upacara pemakaman dari ibadah menutup peti sampai penghormatan terakhir berjalan dengan khidmat.  Meski diluar sana terdengar suara sirine melewati depan rumah yang membawa jenazah korban Covid-19 lalu lalang.  Aku bersyukur ayah dimakamkan dengan cara yang terhormat yang dihadiri oleh orang-orang yang dikasihi,  Proses pemakaman berjalan dengan baik.  Sisa air mata kami belum kering,  Ketika kami menyaksikan Ayah sudah benar-benar meninggalkan kami,

Aku kembali kerumah dengan hati yang kosong, Kuselesaikan rasa dukaku sejadi-jadinya supaya aku bisa lega dan bisa kembali berjuang melewati hari kedepan meski tanpa ada ayah lagi, tanpa ada petuah bijak yang selalu disampaikan padaku.  Tanpa pujian kebanggan ketika aku meraih sesuatu,  Y aku harus bisa melewati ini semua, semua teladan ayah sudah diberikan padaku dan itu cukup bagiku. 

Sehari sebelum kami kembali pulang kerumah untuk menjalankan aktivitas kerja, kakak datang kepadaku membawa 2 pot tanaman pandan.  Dia menceritakan sebelum berpulang Ayah menyempatkan dirinya membuatkan bibit pandan yang sudah siap tanam ke dalam 2 pot.  Aku hanya meminta  satu tanaman tapi beliau memberiku dua,  Aku hanya bisa menangis ketika melihat tanaman pandan ini,  Aku begitu terharu akan cinta ayah kepadaku padahal aku  belum benar-benar bisa membanggakannya.

Tanaman pot ini kubawa pulang ke rumah, ketika melihatnya aku masih merasa terharu,  Tanaman pandan ini mengingatkanku betapa ayah sungguh mengasihi aku,  Saat aku kecil hingga dewasa perhatiannya tak pernah hilang. 

Bagiku tanaman pandan ini bukan hanya sekedar tanaman biasa,  tapi tanaman simbol cinta seorang ayah pada anaknya yang saat menutup mata belum sempat memeluknya di hari terakhirnya. 

"Setiap teladan yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula asal semuanya disertai dengan cinta  dan kasih yang tulus"

by. Endah Win





Comments

  1. Ikut merasakan duka yg dalam dari paparan ceritanya. Karena Ambu juga sudah merasakan begitu menyakitkan kehilangan ayah kami tercinta, dunia seakan runtuh. Semoga ibu dan keluarga tetap tabah ya...

    ReplyDelete
  2. My deep condolences, Mbak 🥺

    Cinta orang tua terhadap anak memang luar biasa 🥰

    ReplyDelete
  3. Qoute terakhir saya suka

    "Setiap teladan yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula asala semuanya disertai dengan cinta dan kasih yang tulis"

    ReplyDelete
  4. Kisah nyata yang memang bisa menyayat hati bagi yang mengalaminya. Mari kita jaga kesehatan kita, terlebih di tengah pandemi ini.

    ReplyDelete
  5. Kasih sayang orang tua tidak ada batasnya. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Saya turut berduka.

    ReplyDelete
  6. Turut berdukacita Bu. Apa yang dilakukan orang tua selalu luar biasa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

TATIKA